Sabtu, 22 April 2017

Tentang perjalan dan tentang Cinta



Empat tahun kini berjalan,kita masih di semester yang sama,kelas yang sama dan berteman pun masih iya meski aku rasa sekarang kita ada space dalam realitanya. Aku masih diam-diam memperhatikannya,dibalik beberapa punggung teman untuk sekedar melihat senyumnya dan leluconnya yang tiap kesempatan membuatku ikut tertawa. Aku masih saja gelisah kala dia tak hadir dalam kelas kuliah hari ini, aku masih saja ingin chat dia  untuk sekedar menanyakan “kuliah gak hari ini?” aku masih saja khawatir di kala dia sakit yang di ungkapkan dalam status bbm atau whatsapp dan aku masih saja stalking sosmed nya dan meninggakan emotikon hati disana berharap sekali hati yang sekedar emoticon bisa dia balas dengan hati tulus yang dia punya.Aku masih dengan jelas memperhatikanmu dikala maju ke depan kelas untuk mempresentasikan tugas dan entah akhir-akhir ini aku terlihat aktif bertanya untuk sekedar berdebat soal materi presentasinya.
 Aku masih ingat dengan jelas tiga tahun yang lalu saat aku pertama kali melihat dan mengenalnya, waktu itu dia datang dengan santai memakai baju kota-kotak warna biru celana komprang warna coklat susu memakai tas ransel warna abu2 dan memakai sandal ala gunung. Kelas sudah dimulai hari itu dan dia menjadi perhatian orang-orang di dalam kelas, dia bersalaman dengan dosen dan kemudian duduk di bangku belakangku bersama mas wiwid (cowok yang pertama aku kenal di kampus yang menjadi teman seklas juga). Selam pelajaran berlangsung mas wiwid sesekali menyolek lenganku untuk sekedar bertanya dan disaat itulah dia pula mengajakku mercengkrama sekedar menanyakan kerjaan dan keseharian. Siang itu ada jadwal 3 mata kuliah tetapi pada jam kedua dosen tidak bisa hadir sehingga kami (aku,mas wiwid,mr azm,dan kiki) untuk sekedar mencari minum di alun-alun. Sepulang dari sana mas wiwid tiba-tiba berbisik kepadaku “azm bilang kalau dia nyambung sama kamu ndug”dan Aku jatuh cinta untuk pertama kali kepadanya, semenjak itu kami berempat menjadi bersahabat dengan cinta yang diam-diam tumbuh dihatiku sebelum akhirnya kita bertemu dengan teman baru bernama bang mumu di semester 2. Waktu semester 1 bang mumu sangatlah pendiam dan tak banyak bergaul dengan teman sekelas dia lebih tertutup, jam kuliah selesai dia langsung bergegas keluar kelas.
 Aku berhasil menyembunyikan perasaanku dari teman-teman tetapi tidak dengan kiki, kiki mengatahui perasaanku walaupun aku tak pernah cerita kepadanya. Dia angat yakin kalau sikap baikku kepada azm menyimpan sebuah rasa. Memang benar aku selalu diam-diam mengerjakan tugas-tugasnya, karena aku tau dia tak mungkin mengerjakankan tugas kuliah karena kesibukannya menjadi guru yang sangat menyita waktu.
Semester 4 merupakan moment yang menyenangkan dan berkesan sekali, waktu itu pengumpulan tugas kuliah PKM merupakan hari terakhir pengumpulan sedangkan dosen tak mau menerima alasan apapun untuk tidak mengumpulkan sehingga ketua kelas mempunyai inisiatif untuk mengumpulkan sendiri kerumah dosen yang rumahnya di malang. Dengan berbekal keberanian kami (ketua kelas,febi,mifta,mas wiwid,saya,yuni,azm,bang mumu) berangkat malam hari pukul 20.00. setiap perjalan tidak selamanya sesuai dengan rencana dan prediksi, motor febi mengalami ban bocor sehingga kami harus menunggu di sebuah warung kopi pinggir jalan. Terlihat sekali teman-teman merasa mengantuk, sementara mas wiwid yang menaiki motor laki membonceng diriku dengan gaya khas ridernya. Posisi motor mas wiwid yang terlalu menurun menyulitkanku untuk duduk dengan nyaman, sementara tepat dibelakngku motor yang dikendarai bang mumu dan azm memperhatikan ku yang sedang memeluk mas wiwid. Sebenarnya itu hanya aku mengantuk dan takut terjatuh sehingga memeluk mas wiwid dan untung saja ada tas di punggungnya. Akhirnya sampalah kita di rumah pak dosen pukul 01.00 dini hari dimana pak dosen sedang terjaga dalam tidurnya. Sembari bercengkrama ku lihat dia sedang tertidur lelap dengan kresek di kakiny, menurutnya biar dia tidak merasa kedinginan. Akhirnya kita pulang sekitar 03.00 udara malang sangat dingin dan kita sudah merasa lelah sekali sehingga kita memutuskan untuk ngopi sejenak di bawah flyover malang kota baru sembari menghilangkan kantu dan melepas penat. Perjalan pulang mas wiwid hampir saja menabrak sebuah bus yang berhenti di depannya dan itu membuatku sangat shock, dan akhirnya kita memutuskan untuk berhenti di sebuah masjid di daerah sengon/purwosari untuk melaksanakan solat subuh. Udara masih saja sangat dingin sepertinya subuh kala itu membuat mentari malu-malu untuk memperlihatkan sinar hangatnya. Mas wiwid memutuskan untuk berboncengan dengan bang mumu sedangkan aku harus berboncengan dengan azm. Hati ini semakin berdebar kala dia memperbolehkan tanganku masuk di sela-sela kedua kantong jaketnya
. “mister aku kedinginan,bolehkah tanganku masuk ke dalam kantong jaketmu?” ujarku sembari menggigil. “boleh silahkan neng”jawabnya dengan lembut. Hangat, entah karna jaketnya yang memang hangat atau pelukan itu membuatku nyaman. Pengalaman itu tidak bisa ku hilangkan dari memori karena itu sangat berkesan dalam cerita cinta diam-diamku pada azm.

Dan pada akhirnya kiki dan juga bang mumu mengetahui perasaanku, aku berpesan agar jangan sampai azm mengetahuinya karena aku tak ingin persahabatandan kedekatan kita akan menjadi rusak karena persaan cinta yang ku miliki. Di semester 5 hubungan kita perlahan berjarak, ku ketahui dia memiliki pacar seorang gadis cantik dari banyuwangi yang berkuliah di Malang. Dan azm berencana untuk segera meminangnya, hatiku berasa patah dan perasaanku sedih bang mumu dan kiki memberikan semangat, dan Azm punya perasaan tidak enak  kepadaku kita pun tak seperti dulu.
Tidak hanya kemarin namun disaat kuliah libur ingin rasanya aku selelu bertemu dengannya, melihat lesung pipit disetiap senyumnya,candaannya yang sellu membuatku tertawa,kecintaan kita yang sama-sama mengidolakan sharukhan dan deepika padukone, kesukaan kita dengan film2 yang sama2 kita suka. Sesekali kita saling membalas chat di bbm, walau pada kenyataanya kita tidak pernah ngobrol seperti sedia kala.
Mengingat sebentar lagi aku melangkah pada perjalanan cintaku yang sebenarnya, tidak untuk melupakan azm dan kenangannya melainkan menyembunyikan potongan hati azm di hatiku yang mungkin orang lain tidak pernah mengetahuinya. Aku selalu menjadi penggemar rahasianya, mencintainya dalam diam, dan mendoakan yang terbaik untuk kehidupannya dengan wanita yang ia cintai dan itu bukanlah diriku.
Semoga dengan cerita baruku nanti akan membuat semuanya lebih baik tanpa mengharap cinta yang tak pasti bisa menerima, cinta itu persahabatan dan persahabatan di dalamnya pasti ada sebuah cinta. Iam still remember you mr Azm J seperti aku yang selalu merindukan sakura berkembang untuk melihat sakura mekar yang memberika warna di musim semi bahagia. #AZM10





SEMESTER 4                                  SEMESTER 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar