Sabtu, 11 November 2017

Still counting

dear mister, entah dari mana aku harus menulis ini semua. karena banyak sekali cerita tentang mister yang sengaja aku simpan dari sejak aku melihat mister untuk pertama kalinya. dan hingga sekarang aku masih setia mencintaimu diam-diam dengan menyiksa batinku sendiri, menguatkan hati bahwa kamu memang tak bisa ku miliki. aku mungkin terlalu bodoh untuk mencintaimu dalam diamku, memimpikanmu setiap malam, mendoakanmu ketika aku merasa kangen denganmu, menjadi penengarsetia setiap kali kamu bercerita, menjadi penonton setia saat kau tertawa lepas dengan teman-teman. aku hanya bisa tersenyum melihat itu, kita memang dekat tapi terasa jauh. menjadi seorang teman yang diam-diam memendam perasaan seperti aku tidaklah menyenangkan mungkin untuk sebagian orang. karena buatku aku bisa melihatmu tertawa, mendengar candanmu yang selalu membuatku ikut tertawa itu hal yang membuatku bahagia meski dibalik punggung sebagai sekat untuk melihatmu secara tidak langsung.

aku mencintai mister sejak beberapa tahun yang pernah kita lewati, sejak pertama kali kali mister masuk kelas dengan tergesa-gesa dengan kemeja biru kotak-kotak, celana sedikit kedodoran dan suara sepatu yang sedikit gemuruh. mister yang suka sekali dengan india dan mengidolakan sharukhan, begitu juga dengan au. mister yang tidak suka pedas begitu juga aku, tapi kenyataannya persamaan itu tak membuat kita bersama, sampai kamu juga tak memiliki perasaan yang sama seperti itu. dulu mister sering mengantarku pulang saat aku tak bawa motor, sekarang jangankan mengantar, duduk berdua denganku saja mister merasa canggung. aku juga merasakan yang sama, itu terihatketika aku tak bisa menatap kedua matamu yang bulat dan lesung pipitnya berlama-lama, aku takut cinta ini semakin membuatku sakit. mencoba bersikap biasa rasanya mesti banyak pertimbangan, bagaimana tidak ketika aku bersikap selalu saja kelihatan aku tidak natural saat berhadapan dengan mister.

aku yang masih dengan setia mengerjakan tugas sebisaku untuk membantu mister, karena aku tau mister sangat lemah ketika ada tugas menulis dengan jaaban yang bisa menghabiskan berlembar jawaban.  meski mister selalu menolaknya entah karena apa, dan aku selalu memiliki caraagar dia tidak terlambat mengumpulkan tugas, biasanya hal yang aku lakukan dengan menitipkannya kepada temanku dan menyruhnya untuk tutup mulut kalau aku yang mengerjakan dengan mengatas namakan temanku yang deganbaik hati menuliskannya untuk mister.  hanya itu yang bisa aku lakukan untuk tetap mencintaiya.

dulu aku begitu percaya dengan "cinta datang karena terbiasa" namun kenyatannya tak sesimple itu, meskipun aku terbiasa   dn dekat dengan mister nyatanya kau tak bisa memilikinya, dia memilih orang lain yang lebih cantik dan yang menjadi kriterianya bukan aku. banyak hal yang hal yang menggambarkan sosok mister. sekarang tinggal menghitung hari saja aku akan melepas masa lajang bukan dengan mister namun dengan orang lain yang masih 50 persen bisa aku terima karena setengahnya lagi masih buat mister. entah apakah ini salah atau benar namun aku berusaha jujur dengan keadaan ini.

salah satu temanku pernah bercerita dan berandai-andai antara cinta segitiga yang terjadi, saat aku bepacaran dengan temanku ini, ketika kita akan menikah mister akan mencegahnya dan membawa lari diriku. itu cerita yang konyol sebenarnya tapi setidaknya membuat diriku senang.

semoga mister bisa menemukan kebahagiannya dan semoga aku bisa bahagia meski tanpa mister. dan semoga disuatu saat nanti, di kehidupan selanjutnya kita bisa berbagi cerita mungkin mister bisa menikah dengan gadis pujaannya, aku yang bahagia dengan keluarga kecilku, atau bahkan kita bisa menikah hehehe. hanya itu dan still counting.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar